Mapala Trabas - Ekspedisi Gunung Slamet

EKSPEDISI GUNUNG SLAMET MAPALA TRABAS MEMBUKA JALUR BARU PENDAKIAN


13/01-Bambangan, Purbalingga – Mengawali tahun 2012, Mapala Trabas Kebumen (8 orang) Aji, Iwan, Budi, Bagus, Hendra, Ruth, Dede, dan Yos selaku pemandu mengadakan Ekspedisi Gunung Slamet selama 4hari. Dimana pendakian ini merupakan rangkaian DIKJUT bagi anggota Mapala Trabas itu sendiri. Pendakian ini mengambil jalur Bambangan, namun kami memutuskan untuk tidak melewati jalur pendakian tapi membuka jalur baru. Disinilah letak tantangannya, jalur yang banyak memakan korban ini biasanya dikenal dengan nama Jalur Celeng, sesuai dengan namanya memang banyak kita temui jejak, kotoran dan sarang babi hutan (celeng) di sepanjang jalur ini. Selain suhu udara yang extrim ,kabut tebal, curah hujan yang tinggi juga menjadi rintangan untuk kami para pemula.

Menurut salah satu penduduk sekitar yang biasanya menjadi petugas SAR yang kami jumpai sesaat setelah kami kembali ke basecamp mengatakan “ Sangat beruntung bagi kalian para pendaki pemula yang melewati jalur tersebut dapat kembali ke basecamp dengan selamat terlebih dapat mencapai puncak, karena dari pengalaman-pengalaman sebelumnya sebagian besar pendaki yang melewati jalur ini tersesat dan bahkan meniggal”

Kami memulai pendakian hari pertama pada Sabtu(14/01) Pkl.03.30 WIB. Dengan memakan waktu kurang lebih dua belas jam setengah kami telah berhasil mencapai ketinggian kira – kira 3.000 mdpl tepatnya Pkl.16.00 WIB. Karena semakin banyak kabut dan turunnya hujan kami memutuskan untuk mendirikan tenda untuk bermalam sembari istirahat menghilangkan lelah. Keesokan harinya kami melanjutkan pendakian tepat Pkl.07.30 WIB dan kembali menyusuri tepi-tepi jurang . Dihari kedua pendakian medan yang kami lalui tidak kalah extrim dibandingkan dengan hari pertama pendakian. Persediaan logistic yang menipis serta kondisi fisik yang sudah menurun sempat membuat kita pesimis untuk mencapai puncak. Tetapi tak lama kemudian saat kabut menipis dan cuaca makin cerah, terlebih saat puncak slamet terlihat didepan mata. Dan hamparan pohon Edelweys telah kami jumpai rasa lelah seketika semangat kami kembali berkobar. Pkl 10.45 kita berada diperbatasan vegetasi mulai merayap menyusuri punggung gunung. Batuan vulkanik yang rapuh serta kemiringan medan yang kami lalui membuat kami harus merangkak selama 2 jam hingga kami sampai dipuncak slamet.

15 belas menit dipuncak cukup bagi kami untuk mengabadikan moment bersejarah ini. Setelah itu Pkl 13.00 WIB kami bergegas untuk kembali ke basecamp melalui jalur pendakian umum. Setelah sampai di pos 7 kami bertemu dengan rombongan mapala lain. Kami sempat berbincang sejenak, kemudian kami melanjutkan perjalanan ke basecamp. Tepat Pkl.22.00 WIB kami sampai di basecamp.Sembilan jam perjalan dari puncak slamet menuju basecamp sangat melelahkan bagi kami terlebih selama perjalanan hujan mengguyur kami. Dan kami beristirahat untuk mempersiapkan perjalanan kembali ke Kebumen esok paginya.

Comments :

1
MAPALA TRABAS kebumen mengatakan...
on 

gunung sumbing yg akan kami daki selanjutnya :)
kiki devian

Posting Komentar